A. Macam – Macam Perusahaan
1.
Perusahaan
jasa
2.
Perusahaan
manufaktur atau industri
3.
Perusahaan
dagang
B. Klasifikasi Industri Berdasarkan Hubungan Vertikal
1.
Industri
hulu adalah perusahaan yang membuat produk yang dapat digunakan bahan baku oleh
perusahaan lain.
2.
Industri
hilir adalah kelompok perusahaan yang menggunakan produk perusahaan lain
sebagai bahan baku yang kemudian diproses menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi.
C. Klasifikasi Industri Berdasarkan Skala Usahanya
1.
Industri
skala kecil adalah suatu industri yang menanamkan modalnya antara 50 juta
sampai 100 juta.
2.
Industri
berskala menengah adalah suatu industri yang menanamkan modal usahanya antara
100 juta sampai 500 juta.
3.
Industri
berskala besar adalah suatu industri yang menanamkan modal usahanya diatas 500
juta
D. Klasifikasi Industri Berdasarkan Jenis Produksinya
1.
Indurtri
ringan adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang – barang konsumsi.
2.
Industri
menengah adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang – barang skunder.
3.
Industri
berat adalah kelompok perusahaan yang memproduksi alat – alat berat kendaraan.
E. Jenis Industri Berdasarkan Produktivitas Perorangan
1.
Industri
primer adalah industri yang barang – barang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu.
2.
Industri
skunder adalah industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang – barang yang
dapat diolah kembali (barang setengah jadi).
3.
Industri
tersier adalah industri yang menghasilkan produk berupa layanan jasa.
F. Kawasan Industri
Dengan pengembangan ekonomi demikian pesatnya, salah satu
masalah yang harus dihadapi sebuah industri adalah hal pemilihan lokasi
industri. Masalah – masalah yang dihadapi industri dalam memilih lokasi, antara
lain :
·
Dekat
dengan sumber material
·
Dekat
dengan pasar
·
Mudah
mendapatkan tenaga kerja
·
Mudah
memperoleh fasilitas transportasi
·
Sikap
pemerintah dan masyarakat setempat
G. Tanggung Jawab Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corparate Social Responsibility (CSR)
umumnya di dasarkan atas nilai – nilai etis penghargaan perusahaan terhadap
keberadaan serta peran seluruh tenaga kerja, masyarakat, lingkungan sosial, dan
lingkungan alam tidak dapat dipungkiri rusaknya kehidupan sosial masyarakat dan
lingkungan alam dapat dipastikan akan mengganggu bahkan menghentikan proses
produksi perusahaan.
CSR
adalah pengambilan keputusan bisnis yang dikaitkan secara langsung dengan nilai
– nilai etis. Keputusan terhadap hukum dan peraturan perundang – undangan serta
penghargaan atas keberadaan dan peranan tenaga kerja, masyarakat, dan
lingkungan. Tanggung jawab sosial alam diberikan manfaat jangka panjang bagi
semua pihak terkait, baik itu perusahaan masyarakat maupun pemerintah.
H. Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat yang jelas bagi perusahaan adalah munculnya citra
positifdi masyarakat akan kehadiran perusahaan di lingkungannya. Kegiatan
perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai positif bagi masyarakat
selain membantu perekonomian masyarakat perusahaan juga akan dianggap membantu
dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik pada masa mendatang. Perusahaan tidak
sekedar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga menawarkan
sesuatu yang akan membawa perbaikan dari masyarakat.
I. Manfaat Bagi Masyarakat
Manfaat tanggung jawab bagi masyarakat sangatlah jelas.
Seni beberapa kepentingan masyarakat yang diperhatikan oleh perusahaan.
Masyarakat juga akan mendapat pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dan
masyarakat yang selama ini hanya hubungan produsen – konsumen atau hanya hubungan
antara penjual dan pembeli saja. Masyarakat akan memiliki pandangan baru bahwa
hubungan antara masyarakat dan industri dapat diarahkan pada kerja sama yang
menguntungkan kedua belah pihak.
J. Manfaat Bagi Pemerintah
Dengan adanya
tanggung jawab sosial perusahaan, pemerintah pada akhirnya tidak hanya
berfungsi sebagai wasit yang menentukan aturan main dan memberikan saksi bagi
pihak yang melanggarnya. Akan tetapi pemerintah sebagai pihak yang mendapat
legimitasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik, akan
mendapat partner dalam mewujudkan tatanan masyarakattersebut.
K. Keselamatan Dan Kesehatan Tenaga Kerja
Karyawan merupakan subjek dan faktor produksi penting
yang menunjang keberhasilan perusahaan di dalam kegiatan industri oleh karena itu
tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan bukan saja terletak pada tingkat
pendapatan (gaji) yang diberikan oleh perusahaan tetapi ada faktor lain yang
mempunyai peranan yaitu perhatian perusahaan terhadap kesejah teraan karyawan
yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
·
Keselamatan
tenaga kerja
Keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja adalah menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang
menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan atas tugas dan pekerjaan karyawan
di wilayah kerjaperusahaan dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan wilayah
kerja adalah kerja atau wewenang perusahaan tempat tenaga kerja berada dan
bekerja.
1.
Suatu
wilayah yang terjadi diwilayah kerja tidak diharapkan tanpa rencana dan tanpa
datangnya secara tiba – tiba atau tidak terduga.
2.
Mengakibatkan
penderitaan bagi tenaga kerja, baik penderitaan fisik, moral, meterial, seperti
cacat fisik, kejiwaaan dan kehilangn benda.
·
Yang
termasuk kecelakaan kerja
a.
Kecelakaan
langsung akibat pekerjaan
b.
Kecelakaan
pada saat atau waktu kerja
c.
Kecelakaan
dalam pekerjaan (dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya melalui jalan yang
wajar)
d.
Penyakit
akibat kerja
Menurut UU No. 14 tahun 1969, pasal 9 dan 10 dikemukakan
bahwa “Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atau keselamatan,
kesehatan, kecucian, pemeliharaan moral kerja, serta perilaku yang sesuai
dengan martabat manusian dan moral agama”
·
Dasar
– dasar keselamatan dan kesehatan kerja
1.
setiap
pekerja bentuk memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agar terhindar dari
kecelakaan
2.
sikap
orang yang berada di tempat kerja harus dijamin keselamatannya
3.
tempat
pekerjaan dijamin selalu dalam keadaan aman
·
Kerangka
tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
a.
Pengendalian
teknis (termasuk sistem ventilasi, penerangan, serta perlengkapan keselamatan
dan kesehatan kerja)
b.
Penyempurnaan
ergonomis
c.
Pengawasan
atas kebiasaan kerjapenyesuaian atas produksi dengan kemampuan optimum para
pegawai
d.
Peningkatan
mekanisasi yang tepat guna
e.
Penyesuaian
volume produksi dengan jam proses yang optimum
f.
Pembentukan
panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibawah kendali seorang manager
profesional
·
Kebijaksanaan
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang harus dilaksanakan perusahaan
1.
Menyediakan
tempat dan suasana kerja yang aman dan nyaman untuk orang yang bekerja
2.
Mengungkapkan
pengurangan terjadinya kecelakaan
3.
Mengembangkan
rasa tanggung jawab pada setiap karyawan terhadap keselamatan sendiri maupu
teman sekerja
4.
Menyediaka
prosedur dasar yang mencakup sewa aspek keselamatan kerja
5.
Melatih
karyawan agar terampil melaksanakan pekerjaan nya dengan aman
6.
Menyediakan
tenaga bantuan motis
7.
Menyelidiki
penyebab kecelakaan
·
Faktor
penyebab kecelakaan kerja
a.
Keadaan
karyawan sendiri
b.
Keadaan
mesin dan alat kerja
c.
Keadaan
lingkungan kerja
·
Santunan
kecelakaan kerja
Kewajiban
managemen dalam menghadapi kecelakaan kerja adalah menolong penderita dengan
memberikan pengobatan dan santunan. Santunan tersebut dapat berupa biaya
pengobatan, biaya dokter atau biaya perawatan rumah sakit.
L. Kesehatan Tenaga Kerja Dan Lingkungan Kerja
Kesehatan adalah keadaan sejahtera lahir dan batin yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara siosial dan ekonomi. Adapun
kesehatan kerja (occupational healt) atau sering disebut dengan istilah
kesehatan industri (industrial hygiene) yaitu hal – hal yangberkaitan dengan
usaha untuk menjaga kesehatan pekerjaan dan mencegah pencemaran penyakit dalam
pekerjaan (occupational diseases)
Pengertian
diatas mempunyai dua sisi yang berkaitan yaitu antara kesehatan fisik dan jiwa
para karyawan dengan kesehatan lingkungan tempat karyawan bekerja. Kesehatan
fisik karyawan datap terganggu akibat tekanan dan beban pekerjaan atau cidera
karena kecelakaan. Oleh karena itu perlu dibuatka program kesehatan fisikyang
mencangkup kegiatan :
1.
Pemeriksaan
kesehatan karyawan secara umum
2.
Gineral
check-up para karyawan tertentu yang ditunjuk secara periodik
3.
Sarana
dan peralatan medis serta para medik yang baik dan memadai
4.
Pemeriksaan
lingkungan kerja (sanitasi, ventilasi udara) serta menyeluruh dan periodik
Dalam rangka melaksanakan program kesehatan mental
karyawan juga disediakan beberapa fasilitas, diantaranya :
a.
Sarana ibadah yang
baik
b.
Program
pengembangan dan pemeliharaan hubungan baik antara karyawan
c.
Program penyuluhan
yang memberikan pengaertian kepada karyawan tentang arti dan pentingnya
masyarakat kesehatan
d.
Dokter ahli jiwa
(psikiater) atau psikolog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar